“DOA
KU DI MALAM 1 SURO”
Malam ini adalah malam
yang selalu ku nanti, malam yang sangat indah dimana raja malam tersenyum
terang menghiasi sang ibu pertiwi. Aku sangat senang karena sebentar lagi akan
bertemu dengan keluarga ke dua ku, nama ku Anna dan aku berasal dari keluarga
sederhana yang tinggal di sebuah desa kecil yang damai, di keluarga inilah aku
dibesarkan dengan penuh cinta kasih, dibimbing selayaknya seorang guru
membimbing anak didiknya, bahkan lebih dari itu, di keluarga ini lah
kebahagiaan ku tersimpan. Itulah keluarga ku yang pertama, aku juga mempunyai
kelurga kedua, mereka adalah teman, sahabat, saudara bahkan orang tua bagiku,
sebentar lagi aku akan bertemu dengan mereka dan menyambut malam tahun baru
islam ini bersama-sama, itu adalah kebiasaan kami dimana kami akan merenungkan
semua kesalahan dan dosa kami yang pernah kami lakukan di tahun-tahun kemarin.
Malam yang sempurna dengan dihiasi sang rembulan beserta para permaisurinya
yang kian bahagia, hembusan angin menyejukkan setiap sudut ruangan, mengalun
indah hingga tak sadar pepohonan pun ikut menari meramaikan malam ini, awan
hitam yang tadi sore sempat datang kini seakan melarikan diri. Waktu yang ku
nanti telah tiba, dengan penuh kegirangan aku pun bersiap-siap memakai pakaian
hitam ku, pakaian yang sama dengan pakaian saudara ku, pakaian ini yang selalu
menghangatkanku saat tubuhku mulai membeku dimana saat hujan menyambut, pakaian
ini juga yang menyejukkan tubuhku saat matahari kian menyapa. Tak ingin ku
menyia-nyiakan waktu ku berlama-lama, aku pun bergegas mengambil botol minuman
yang selalu aku bawa saat latihan, ku isi penuh dengan air dan ku masukkan
kedalam tas yang akan aku bawa nanti, sebelum berangkat tak lupa aku
menyemprotkan parfum beraroma bunga mawar yang kumiliki ke seluruh pakaian yang
aku pakai, itu juga kebiasaan yang selalu aku lakukan ketika akan pergi keluar
rumah.
Saatnya telah tiba, aku bergegas berangkat
menjemput saudara ku yang sudah lama menungguku, kami pun berangkat ke sebuah
desa yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal ku, namun ditengah perjalanan
hp ku berbunyi, ternyata pelatihku yang menelpon ku dan menyuruhku segera ke
rumahnya, sesampainya disana kami saling berjabat tangan itulah cara kami untuk
saling menyapa dan memberi hormat, pelatihku pun mengutarakan maksudnya
memanggilku kesana, ternyata beliau ingin aku berangkat bersama dengan
saudaraku yang lain, kemudian kami bertiga pun berangkat tak lupa kami
mengakhiri pertemuan itu dengan berjabat tangan. Sesampainya di pertigaan kami
berhenti untuk menunggu saudara-saudara yang lain datang, cukup lama kami
menunggu hingga akhirnya kami memutuskan untuk berangkat lebih dulu, aku pun
segera mengirim pesan untuk saudaraku yang lain agar mereka tidak terlalu
khawatir, tak lama pesan ku dibalas, dan mereka mengizinkan aku berangkat lebih
dulu. Dalam perjalanan, kami saling bercerita hingga tak sadar sudah sampai di
tempat tujuan, tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai disana, karena tempat
itu cukup dekat dengan desa kami, akupun segera menempatkan sepeda motorku, dan
segera berjabat tangan dengan saudara-saudaraku yang sudah sampai terlebih
dahulu, sambil menunggu yang lain datang kami semua saling bercanda, bergurau
dan bermain, itulah yang membuatku sangat mencintai keluarga kedua ku ini. Di
sini selalu ada kebahagiaan tersendiri untukku, saat aku mengeluh mereka ada
untuk menghiburku, saat aku tertawa mereka hadir untuk memberi selamat untukku,
itulah kebahagiaan yang sempurna bagiku. Bulan semakin terang menandakan malam
mulai larut, kini semua saudara-saudaraku telah berkumpul, kami mengadakan
tahlilan dan berdoa bersama untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT,
setelah tahlilan selesai dilanjutkan acara makan, tapi kami hanya makan beberapa cemilan untuk mengganjal
perut kami yang kosong, setelah selesai kami semua istirahat sejenak, ku
sandarkan kepala ku di bahu salah seorang saudara ku, dia cukup dekat dengan
ku, sempat malu awalnya tapi semua rasa malu itu sirna saat dia menghidangkan
sebuah senyuman untukku, aku pun membalas senyuman itu, rasanya tak ingin malam
yang istimewa ini berlalu, ingin rasanya aku mendatangi sang matahari untuk
meminta izin datang lebih lama, tapi itu tidak mungkin, waktu akan terus
berlalu dan hari akan mulai berganti.
Sekarang kami semua
keluar dari ruangan, ruangan yang terbilang kecil namun dapat menampung kami
semua, kami pindah di depan ruang kelas yang beralaskan keramik, disini semua
saudara-saudaraku saling pijat satu sama lain, hanya aku yang diam, karena aku
tidak menginginkannya, aku pun menghampiri salah satu pelatihku, umurnya dua
tahun lebih tua dari ku, kami saling bercerita, bercanda dan bergurau layaknya
keluarga sendiri, banyak informasi penting yang aku dapatkan, aku juga
melontarkan banyak pertanyaan yang mengganjal di pikiranku, yang satu per satu
mulai di jawab oleh pelatihku, aku sangat senang karena sikap baiknya padaku, semoga
seterusnya kami akan selalu akrab dan saling berbagi informasi seperti ini,
setiap kebahagiaan datang menghampiriku, aku selalu mengucapkan doa-doa ku,
untuk bersyukur atas semua yang Allah berikan pada ku, semoga semua itu terus
mengalir seperti polosnya air sungai, yang akan terus mengalir tanpa henti
dengan membawa harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Kini waktu telah
menunjukkan pukul dua belas tepat, kami semua baris di tengah lapangan untuk
acara keliling desa, dengan segera kami semua berbaris rapi bak seorang tentara
yang siap menerima perintah, sebelum berangkat kami semua diperkenankan berdoa
terlebih dahulu agar di perjalanan senantiasa di ridhoi oleh Allah SWT dan
tidak terjadi hal-hal buruk, dalam perjalanan kami semua berjalan kaki dengan
tenang di iringi alunan pepohonan dan sejuknya hembusan angin yang kian
menyapa, dalam perjalanan kami merenungkan semua dosa yang pernah kami lakukan
di tahun sebelumnya, dan tak henti-hentinya kami mengucapkan syukur atas nikmat
yang diberikan Allah kepada kami. Perjalanan pun sudah selesai, kami semua
sudah sampai ditempat semula kami memijakkan kaki, kami lalu berkumpul membuat
lingkaran di tengah lapangan, yang melambangkan persaudaraan kami tak akan
pernah terputus, saat itu kami mendapat banyak nasehat dari pelatih dan nasehat
itulah yang akan menjadi bekal kami nanti saat kami mulai memberanikan diri
terjun di masyarakat. Kami semua merenung, mengingat kesalahan-kesalahan yang
pernah kami perbuat pada orang tua, guru, teman, tetangga dan orang-orang yang
membenci kami, saat itu aku berdoa agar semua orang mendapat kebahagiaan dan di
hapuskan segala dosa-dosanya, aku juga berdoa agar persaudaraan di antara kami
langgeng dan tidak akan pernah terputus sampai kapan pun. Aku sangat bahagia
malam ini, hingga air mataku mulai menetes semakin deras hingga membanjiri
pipiku, ini lah kebahagiaan, inilah malam yang paling istimewa untuk ku, malam
bersama saudara-saudara ku. Malam ini penuh dengan kehangatan bercampur sendu
dan cinta kasih kami berpadu menjadi satu menjadi sebuah kebahagiaan yang
sempurna.
Malam mulai larut kami
melanjutkan acara dengan makan bersama, inilah acara kesukaan ku, dimana kami
makan bersama berbagi lauk seperti berbagi kebahagiaan, sangat menyenangkan
rasanya, aku mencintai saudara-saudaraku, aku menyayangi mereka dengan segenap
jiwa dan ragaku. Setelah acara makan selesai, kami lalu istirahat menghilangkan
penat yang kami rasakan, tapi kami belum bisa tidur karena masih asyik
bercanda, hingga tak sadar hawa mengantuk mulai menyerang kami, aku pun
memutuskan untuk tidur karena besok masih banyak aktivitas yang harus aku
kerjakan. Mungkin hanya setengah jam aku tidur, aku pun segera bangun dan
mencuci muka lalu berkumpul dengan saudara-saudaraku yang lain, tak lama
pelatih menyuruh kami berkumpul di lapangan untuk baris pulang, berat rasanya
mengakhiri malam ini, tapi kami juga sudah mulai lelah, kami pun segera
berbaris dengan rapi dan berdoa bersama sebelum pulang, kami mengakhiri acara
malam ini dengan saling berjabat tangan. Aku pun segera pulang dengan
memberikan senyuman kepada saudara-saudara ku. Malam ini tidak akan pernah aku
lupakan, akan selalu ku ingat di dalam lubuk hati yang paling dalam. Kami akan
selalu setia dengan persaudaraan ini, selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar